ku ulit rapi,
ku belai halus,
ku semat kemas
ya, jiwa yang kau beri .
kasih yang terpatri.
hanya satu, untukku.
sayang,
terkadang aku berfikir,
layakkah aku miliki itu?
masihkah aku yang satu?
kesal, sesal, sebal.
masa lalu yang perit kureka buatmu
permainan hebat sang ratu buat pria jiwanya.
tiada pernah berfikir hal kelak.
ya, aku si ratu kejam yang membunuh segenap jiwa sang pria.
tiba kesenangan, kau kuabai,
badai melanda, kau jadi rayuan,
argh! aku sang ratu kejam belaka.
menghinamu,
itu permainan jiwaku,
buangan,
itu ibarat dirimu,
ya, aku lakukan itu hanya atas nama nafsu.
belum cukup kau disakiti ?
belum cukup kau terluka?
belum cukup rasa dipermainkan?
mengapa kau masih teguh berdiri disitu?
terus menanti walaupun disakiti.
terus bersabar walaupun tercabar.
terus mengharap walaupun terkandas.
sang pria,
jiwa kau ku permainkan
dirimu ku peralatkan
kata mu kuabaikan
mengapa kau masih disitu?
tetap menunggu.
ya aku sang ratu kejam,
mahkota dambaan, hancur bekecai,
musnah segala impian,
aku terkandas,
tewas dipersisiran jalanan.
tiada lagi bicara,
tiada lagi mereka yangku bangga
tiada lagi kerajaan gah belaka,
tiada itu semua.
aku kesepian tanpa kata.
kau pria yang kuabai,
menyambutku tanpa kata.
kisah kejamku, kau diamkan.
ya, kau sang pria yang aku permainkan
tapi kau jualah saktria yang membawa aku kembali kesyurga.
kejamnya aku padamu.
pantaskah kau disisiku?
masih tidak kau perit tersiksa dek perbuatanku?
kau sabar menghadapiku,
keangkuhanku kau tundukan
keegoanku kau nyahkan
ya kau sang pria
sang pria yang mendiami lubuk jiwa ini kini.
kerna kau,
aku kini menjadi abdi kepada sang pencipta.
kerna kau,
aku terus bisa bernafas
kerna kau,
aku kembali kepada yang hakiki.
sang pria, moga kau tahu,
hanya kau moment ku kini
hanya kau dambaanku kini
hanya kau yang bisa mengalirkan butir mutiara ini...
:')
maafkan aku kerna menyakitimu.
No comments:
Post a Comment